Challenges and Strategies for Maintaining Self-Authenticity in the Digital Age:
A Philosophical and Social Analysis
DOI:
https://doi.org/10.51612/teunuleh.v5i3.161Abstract
Technological advancements in the digital era reflected in social media have influenced almost every aspect of human life. In addition to bringing benefits to life, it turns out that social media also includes effects that endanger individual self-authenticity. This article presents some of the impacts of social media that potentially threaten self-authenticity, and the author offers several alternative ways to maintain self-authenticity in the digital era. This article is based on qualitative research with a literature study as the data collection method. The data is obtained from current literature relevant to the research problem in the form of books, journal articles, and other research results. The data analysis method used is content analysis. This study found that six impacts of social media have the potential to endanger self-authenticity, which narrowed down to two fundamental impacts. On that basis, this article offers two alternative ways for individuals to maintain self-authenticity in social media: being authentic and responsible and thinking critically and reflectively about self-existence.
Keywords:
Self-authenticity, individual, crowd, digital eraDownloads
References
Abun, A. R., Jamhari, & Hidayaturrohim, M. (2019). Kehidupan Kontemporer Dalam Wacana Eksistensialisme Martin Heidegger. Jurnal Ilmu Agama, 20(1), 116–124.
Adlin, A. (2016). Neraka Adalah ( Account ) Orang Lain’ Dan Kebenaran Eksistensial Membaca Ulang Pemikiran Jean-Paul Sartre Di Era Media Sosial Serta Menelusuri Kontribusinya Bagi Estetika. JAQFI: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 1(2), 1–21.
Aenulguri, D., & Hambali, R. Y. (2023). Tantangan Eksistensi Manusia di Era Inovasi Metaverse Melalui Eksistensialisme Martin Heidegger. (pp. 505–16). Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. Retrieved from https://conferences.uinsgd.ac.id/gcs
Anam, R. K. (2022). Pemikiran Eksistensialisme Martin Heidegger Dan Relevansinya Dengan Keberadaan Manusia Di Dunia Teknologi. Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 28(4), 42–52.
Anasari, N., & Handoyo, P. (2015). Media Sosial Sebagai Panggung Drama (Studi Deskriptif Presentasi Diri Pengguna Twitter Di Kalangan Mahasiswa Unesa). Paradigma, 3(3), 1–5.
Cathrin, S. (2019). Teknologi Dan Masa Depan Otonomi Manusia: Sebuah Kajian Filsafat Manusia. Jurnal Foundasia, 10(1), 35–50.
Drianus, O. (2018). Manusia Di Era Kebudayaan Digital: Interpretasi Ontologis Martin Heidegger. Mawa’izh Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 9(2), 178–99.
Dwiangga, G. (2023). Autentisitas Mahasiswa di Media Sosial Dalam Kerangka Pikir Martin Heidegger. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 10(1), 17–29.
Fiqron, M. Z. (2023). Signifikansi Eksistensialisme Religius Soren Kierkegaard di Era Digital. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 2(4), 662–73.
Hardiman, F. B. (2005). Filsafat Modern Dari Machiavelli Sampai Nietzsche. Jakarta: Gramedia.
Hardiman, F. B. (2021). Aku Klik Maka Aku Ada. Yogyakarta: Kanisius.
Heidegger, M. (1973). Being and Time. (J. Macquarrie, & E. Robinson, Trans.) Oxford: Basil Blackwell.
Jena, Y. (2015). Martin Heidegger Mengenai Mengada Secara Otentik dan Relevansinya Bagi Pelayanan Kesehatan. Jurnal Melintas, 31(2), 107–29.
Kurniasih, N. (2023). Literasi Media Sosial: Upaya Pencegahan Pemalsuan Identitas Digital. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 7–13.
Lubis, S., Khalifaur, M. I., & Lesmana, G. (2023). Application of a Humanistic Existential Counseling Approach to Reducing Adolescents' Anxiety for the Spiritual Future. Indonesian Journal of Advanced Research, 2(8), 1209-1240.
Nurhasanah, Harahap, A. P., Rangkuti, J. S., Syaharani, F., & Wulandari, D. (2024). Bahaya Penggunaan Media Sosial Bagi Remaja. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 7(3), 4608–17.
Pabubung, M. R. (2022). Memaknai Hidup di Depan Kematian Dalam Refleksi Komparatif Heidegger dan Rahner. Jurnal Teologi , 11(1), 13–32. doi:10.24071/jt.v11i01.4391
Rahima, R. (2023). Tik-Tok dan Krisis Identitas Diri: Menuju Pemuda Autentik Dengan Digi-Sein. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi Dan Sosial Budaya, 29(5).
Safitri, Y. D., Karomi, I., & Faridi, A. (2024). Dampak Globalisasi Terhadap Moralitas Remaja di Tengah Revolusi Digital. Jurnal Multidisiplin Ilmu Akademik, 1(4).
Siegel, J. (2005). The Idea of The Self. New York: Cambridge University.
Soewandi, A. T., & Wijinarko, R. (2021). Personal Branding Dan Diri Otentik Menurut Sartre. 4(2), 179–185.
Stellarosa, Y. (2020). Kecanduan Belanja Budaya Konsumerisme Dalam Teks. Tangerang: Indigo Media.
Tambunan, S. F. (2016). Kebebasan Individu Manusia Abad Dua Puluh: Filsafat Eksistensialisme Sartre. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 18(2), 59-76.
Tjaya, T. H. (2005). Kierkegaard Dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri. Jakarta: KPG Press.
Zatrahadi, M. F., Darmawati, Rahmad, Syarifah, & Arsy, N. (2023). Analisis Dampak Sosial Efek Bandwagon Pada Eksistensi Remaja: Studi di Kota Pekanbaru dan Kota Bukittinggi. Jurnal Educatio (Jurnal Pendidikan Indonesia), 9(2), 1048–1059.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Arizul Suwar, Mulyani Mulyani, Tuhfatul Athal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
